Pandemi Covid-19 mulai berkembang masif di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2020. Hingga saat ini, di Indonesia telah tercatat 4,26 juta total kasus dengan 144 ribu jiwa yang meninggal dunia. Untuk itu, pemerintah menetapkan beberapa kebijakan yang bertujuan mengurangi mobilitas penduduk seperti PSBB dan PPKM, khususnya di daerah dengan tingkat penularan yang tinggi. Kebijakan tersebut sebenarnya juga dilakukan untuk memulihkan kondisi kesehatan masyarakat agar segera kembali produktif.
Uncategorized
Diskusi Lintas Disiplin GC x IMF x MSC FKKMK | TLD 2
Secara umum pelayanan publik didefinisikan sebagai suatu proses untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga negara atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dalam pelayanan publik, negara merupakan entitas yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan efisien kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat merasa puas dan masalah yang ada dapat diatasi. Akan tetapi dalam melakukan pelayanan publik, seringkali terjadi miskomunikasi antara kedua pihak, baik dari pihak pelayanan maupun pihak publik dengan keluhan yang tidak tersampaikan dengan baik sehingga pelayanan yang dapat diberikan juga kurang maksimal. Hal tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman dan potensi perselisihan. Ketika pelayanan publik yang diberikan kurang maksimal atau memuaskan, publik berhak untuk mengajukan komplain atau pengaduan terhadap lembaga-lembaga pengawasan pelayanan publik yang ada. Pengaduan ini akan menjadi evaluasi bagi lembaga-lembaga tersebut agar dapat memberikan pelayanannya dengan lebih baik.
Mahasiswa UGM yang tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa (ukm) Gama Cendekia baru saja menjalani cendekia empowerment pada tanggal 3 dan 4 November lalu. Cendekia Empowerment merupakan serangkaian acara wajib bagi cendekia muda 2018 yang meliputi interaksi langsung dengan lingkungan sekitar dan masyarakat. Kegiatan ini diikuti sekitar 40 orang dari berbagai disiplin ilmu di UGM yang berada dalam ukm gama cendekia.
Cendekia muda yang mengikuti cendekia empowerment 2018 ini berangkat dengan bis menuju Dusun Glondong. Setelah sampai di Dusun Glondong, peserta mendengarkan sambutan dari kepala dukuh dan ketua pelaksana kegiatan. Menurut Bintang, salah seorang peserta Cendekia Empowerment, “ketika sampai disana, segera dibagikan kelompoknya”. Peserta ditempatkan kedalam 4 kelompok yang akan diberi permasalahan di sekitar dusun glondon dan menemukan solusinya. Empat kelompok tersebut adalah; 1) peternakan dan perikanan 2) pengelolaan sampah 3) sosial budaya 4) sungai.
Menurut KBBI, sungai adalah aliran air yang besar yang biasanya terbentuk secara alami di alam. Sungai dapat disebut juga sebagai kali. Aliran air di sungai mengalir dari suatu sumber, biasa disebut hulu, menuju suatu muara, yang biasa disebut hilir. Sebuah sungai tidaklah harus berada di permukaan tanah. Aliran air yang cukup besar apabila mengalir di bawah tanah dari suatu sumber menuju suatu hilir dapat disebut juga sebagai sungai dengan istilah sungai bawah tanah (underground river). Sungai bawah tanah salah satunya dapat ditemukan di Indonesia yaitu di Gua Pindul, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta.
Siang itu di halaman rumah dukuh DesaGlondong, Purwobinangun, Sleman pada hari Sabtu, 3 November 2018 tim pengolahan sampah Cendekia Empowerment yang terdiri dari tujuh orang bergerak untuk menjelajah desa dan melakukan wawancara kepada kepada para penduduk desa mengenai masalah sampah yang ada. Mereka membawa misi untuk bisa sedikit menangani permasalahan sampah dukuh DesaGlondong.
Ternyata benar dugaan mereka, banyak sampah berserakan di halaman namun belum ada penanganan sampah yang optimal. Rendahnya kesadaran warga yang ditandai dengan tidak adanya pemilahan sampah organik dan anorganik dan sampah masih dibuang di pekarangan atau tempat yang rendah. Semua hal ini disebabkan karena tidak ada fasilitas untuk pengelolaan sampah yang lebih baik. Oleh karena itu, tim menawarkan tiga solusi pengolahan sampah yaitu bank sampah, kerajinan dari sampah, dan biopori sederhana.
Menjadi universitas yang dikenal baik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) memberikan wadah bagi mahasiswanya untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya pada berbagai bidang, salah satunya bidang penelitian dan keilmuan interdisipliner yang diakomodir oleh sebuah unit kegiatan mahasiswa bernama GAMA Cendekia (selanjutnya ditulis GC). GC resmi berdiri pada 28 September 2004, namun usaha untuk mendirikanya sudah barang pasti dilakukan jauh sebelum itu. GC aktif memberikan ruang bagi mahasiswa UGM untuk mengkaji sesuatu secara interdisipliner, membuka sekat antar ilmu untuk menghasilkan suatu hasil kajian yang multi prespektif, dengan multi prespektif ini tentu saja akan menghasilkan simpulan dan luaran yang luas dan lebih akurat.
Memiliki perekonomian yang maju dan kebutuhan pangan masyarakat yang tercukupi seringkali menjadi tolok ukur bangsa yang sejahtera. Indonesia masih jauh dari sejahtera jika menggunakan tolok ukut tersebut. Namun, bukan tidak mungkin untuk Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera dengan tolok ukur perekonomian dan kebutuhan pangan. Hal ini dapat dicapai dengan kemandirian dan kemauan bangsa Indonesia. Sangatlah penting kemandirian suatu negara untuk memproduksi hasil bumi sendiri apalagi kita Indonesia memiliki keanekaragaman hayati ternak lokal yang melimpah seperti sapi bali, sapi madura, domba garut, kambing kacang, ayam kampung dan itik (Usman, 2016). Produktivitas suatu bangsa ditentukan dari kemampuan masyarakat dalam mengolah dan mengelola potensi sumber daya yang tersedia.
Sampah meruapakan barang-barang yang sudah dimanfaatkan untuk keperluan kehidupan manusia, namun barang-barang itu sebagian masih dapat difungsikan kembali dan ada juga barang-barang yang tidak dapat dimanfaatkan kembali. Akan tetapi artkel ini akan membahas mengenai sampah-sampah yang masih dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan sehari-hari melalui proses pengolahan sampah. Kali ini proses pengolahan sampah untuk bisa dimanfaatkan kembali dapat dilakukan dengan cara mengubah menjadi barang yang berbeda dan juga memiliki nilai jual yang tinggi.
Kontributif, salah satu nilai dari KPK yang dipegang teguh serta dijunjung tinggi oleh seluruh cendekia muda. Implementasi nilai kontributif tertuang pada kegiatan bernama “Cendekia Empowerment” yang merupakan salah satu agenda dari Unit Kegiatan Mahasiswa Gama Cendekia Universitas Gadjah Mada. Konsep dari kegiatan ini yaitu mengajak cendekia muda untuk terjun langsung ke sebuah desa untuk mengetahui permasalahan yang ada, sekaligus memberikan solusi. Solusi yang ditawarkan dikemas melalui sebuah idea project yang terdiri dari berbagai bidang. Artikel ini akan mengulas secara khusus mengenai bidang pertanian/perikanan/peternakan selama kegiatan Cendekia Empowerment.

