Categories
CORETAN CENDEKIA

Carbon Positive Effect on the Ocean : Threat on the Coral Reef Ecosystem

11716086_1124208177592506_1553476283_n

Emisi CO2 yang meningkat selama beberapa decade telah menyebabkan berbagai macam perubahan yang terjadi di bumi seperti meningkatnya suhu bumi, perubahan iklim dunia, dan ocean acidification. Ocean acidification merupakan pengasaman air laut.  Ocean acidification bisa terjadi karena sebagian besar CO2 terserap di laut. Di dalam laut, CO2 kemudian akan bereaksi dengan air laut (H2O) membentuk asam karbonat sambil melepaskan proton yang lebih lanjut akan bereaksi dengan ion karbonat membentuk lebih banyak asam karbonat. Ion karbonat merupakan bahan baku untuk pembentukan karang. Jika ion karbonat yang ada di laut kemudian berikatan dengan proton, hal itu akan mengakibatkan menipisnya jumlah ion karbonat yang ada di laut. Sehingga, hanya tersisa sangat sedikit ion karbonat yang dapat digunakan untuk pembentukan karang.

Karang tersusun dari senyawa utama yang disebut kalsium karbonat. Kalsium karbonat berasal dari penggabungan ion karbonat dengan kalsium. Reaksi penggabungan ion karbonat dengan kalsium menjadi kalsium karbonat disebut dengan kalsifikasi. Jika ion karbonat yang ada terlalu sedikit maka kalsium karbonat yang tersedia juga tidak akan cukup sehingga laju kalsifikasi karang menjadi lambat, padahal laju kalsifikasi karang normal saja sudah sangat lambat yaitu sekitar 2cm per tahun. Jika laju tersebut masih diperlambat dengan adanya Ocean Acidification yang diakibatkan oleh aktifitas karbon positif, tentunya akan mengancam keberadaan karang di masa yang akan datang.

kGambar 1. Proses Ocean Acidification

Pentingnya terumbu karang dapat dilihat dari berbagai aspek, diantaranya aspek ekologis, aspek ekonomi, dan aspek sosial. Pentingnya terumbu karang yaitu terumbu karang merupakan ekosistem yang menunjang keanekaragaman hayati yang tinggi. Di dalam ekosistem terumbu karang hidup beragam jenis hewan laut, seperti ikan, bintang laut, kerang-kerangan, dan lain-lain. Jika pertumbuhan terumbu karang terhambat dan populasinya menurun, maka keanekaragaman hewan yang terdapat didalamnya ikut menurun. Padahal diantara hewan tersebut beberapa memiliki nilai ekonomi yang tinggi, yang sangat penting bagi sektor kelautan. Selain itu terumbu karang juga berguna untuk menghalau ombak, sehingga melindungi pantai dari abrasi.

Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengurangi aktivitas yang menghasilkan karbon. Para peneliti, ilmuan, pengamat lingkungan, dan organisasi sosial terkait, saat ini sedang giat untuk melakukan upaya pengurangan emisi karbon tersebut dengan gerakan yang disebut karbon negatif.

Oleh: Gama Cendekia Corporation

Sumber :

Hoegh-Guldberg, O., P. J. Mumby, A. J. Hooten, R. S. Steneck, P. Greenfield, E. Gomez, C. D. Harvell, P. F. Sale, A. J. Edwards, K. Caldeira, N. Knowlton, C. M. Eakin, R. Iglesias-Prieto, N. Muthiga, R. H. Bradbury, A. Dubi, M. E. Hatziolos. 2007. Coral Reefs Under Rapid Climate Change and Ocean Acidification. Science 318 : 1737-1742

Anggraini, K., dan S. Yusri, Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI).

http://www.terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=131%3Amanfaat-terumbu-karang-bagi-kehidupan-&catid=54%3Apengelolaan&Itemid=52&lang=id diakses tanggal 5 Juni 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published.