Menjadi Patriot Energi bukan untuk menjadi seorang pahlawan. Di sini kami belajar arti sebuah ketulusan dalam pengabdian. Bukan seberapa besar yang dikontribusikan, tapi sejauh mana keikhlasan itu diamalkan(Patriot Energi Alor, 2016)
Patriot Energi merupakan sebuah gerakan yang mengirimkan lulusan-lulusan terbaik Indonesia untuk datang ke daerah-daerah tertinggal, terpencil, dan terluar Nusantara sebagai bagian dari masyarakat setempat. Mereka ditugaskan untuk menyadarkan dan membangun masyarakat melalui pembangunan dan pemanfaatan pembangkit energi terbarukan yang berkelanjutan. Visi dari Patriot energi adalah meningkatkan modal sosial masyarakat dengan menerapkan energi terbarukan berbasis masyarakat yang berkeadilan sosial melalui patriot-patriot muda untuk mewujudkan kedaulatan energi bangsa. Beuh, keren banget kan visi dari patriot energi. Visi ini juga dibangun dari keprihatinan atas keadaan saudara-daudara kita yang belum menikmati listrik Masih ada 12.669 desa di Indonesia yang belum menikmati listrik (sumber : esdm.go.id), jadi dengan mengikuti program ini kamu bisa menjadi bagian sejarah bangsa Indonesia dalam pemerataan energi listrik. Selain banyaknya desa yang belum terlistriki fasilitas listrik yang telah dibangun di desa-desa cepat rusak. Hal ini dikarenakan masyarakat kurang mampu untuk mengelola fasilitas tersebut. Hadirnya program patriot energi ini menjadi jawaban bagi permasalahan tersebut. Patriot energi bertugas membimbing masyarakat di desa untuk memanfaatkan listrik di desa secara bijak, sehingga fasilitas yang ada bisa berkelanjutan. Pengen tahu lebih jauh tentang patriot energi, langsung cusss aja ke www.patriotenergi.com . Klik, baca langsung daftar ya :).
SELEKSI DAN PELATIHAN
Untuk menjadi bagian dari patriot energi ini harus melewati beberapa rangkaian seleksi, mulai dari seleksi berkas (CV dan essay) sampai seleksi wawancara. Pada saat patriot energi gelombang 1 terdapat lebih dari 3600 pemuda pemudi yang mendaftar. Dari 3600-an tersebut kemudian diseleksi menjadi 80 orang. Selanjutnya 80 orang ini dilatih selama kurang lebih 1 bulan lebih. Terdapat 4 kompetensi khusus yang ditanamkan kepada para calon patriot energi : kompetensi kejuangan, kompetensi keteknikan, kompetensi sosial dan yang paling spesial adalah kompetensi keikhlasan. Dalam pelatihan ini terdapat materi dan praktek tentang survival bersama wanadri selam kurang lebih 5 hari. Di sinilah kompetensi kejuangan para calon patriot diuji untuk siap menghadapi tantangan berat di desa-desa terpencil. Ada juga pelatihan untuk bagian sosial, mulai dari pemetaan sosial, memahami persoalan masyarakat pedesaan dan alternatif solusinya. Kegiatannya sangat seru, karna tidak berkutat diruangan, tetapi sering dilakukan secara outdor. Praktek langsung dilapangan menjadi bagian yang selalu diprioritaskan. Di sesi pelatihan ini juga dilatih bagaimana menjadi seorang patriot sejati untuk rela berkorban dan mengedepankan keikhlasan. Tak lupa juga para calon patriot ini dilatih untuk memahami teknologi energi terbarukan. Jadi jangan khawatir buat kamu yang ingin ikut , tapi ragu karna belum pernah belajar tentang teknologi di bidang energi terbarukan. Saya lulusan teknik geologi ITB dan jarang-jarang juga tahu tentang teknologi energi terbarukan secara mendalam. Tapi pelan-pelan kami belajar bersama dan insyaallah kita bisa.
PENEMPATAN KE DESA
Setelah proses pelatihan yang seru banget dan bikin ketagihan, saat yang dinanti-nanti telah tiba. Rasanya dag dig dug door, gak sabar pengen tahu bakal di mana kami akan ditempatkan. Lokasi penempatan ini disesuaikan dengan hasil pelatihan, baik kesehatan, psikologis, dan 4 kompetensi yang telah saya sebutkan di atas. Dalam patriot energi gelombang 1 ini terdapat 64 desa penempatan yang tersebar dari Sumatra sampai Papua. Saya sendiri ditempatkan di desa Manmas, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor. Di Alor ini saya bersama 2 orang teman saya yaitu suli dan luthfie Afghan (kata teman-teman patriot sih mirip, entahlah mungkin efek survival jadi banyak halusinasi, #peace fie). Yuk lanjut cerita kegiatan di desa ya guys.. Untuk menuju ke desa Manmas, butuh waktu kurang lebih 2,5 jam via jalan darat. 1 jam pertama perjalanan bakal disuguhi pemandangan pantai yang menggoda mata. Santai ini bukan pantai-pantai di film dono yang berbau bikini bottom. Di jamin steril juga dari cabe-cabean atau spesies sejenis lainnya. Habis dari perjalanan pantai, langsung naik mendaki pegunungan di Alor Selatan. Paling pas kalau naik ke pegunungan ini sore-sore. Bakal ada sunset sore romantis yang menemani. Kesendirianmu tak kalah seru kok ditemani sunset sore. Dasar jomblo… Jalan menuju desa manmas sudah cukup bagus. Dari kota sampai kecamatan sudah diaspal. Menuju desa, jalannya sudah campur-campur. Ada jalan rasa lumpur yang berpadu dengan sisa rintihan air hujan, rasa jalan berliku penuh kegalauan, sampai jalan tanjakan yang penuh perjuangan. Kalau pakai motor matic siap aja majuuu… munduur…majuuu mundor dorooong. Ya Allah tunjukan kami ke jalan yang benar. Aaamiin
KEGIATAN DI DESA
Sampai di desa saya menginap di rumah bapak kepala desa. Sambutan warga sangat ramah sekali. Kalau ada ada yang bilang orang timur itu seram dan garang sepertinya itu salah besar. Tidak semua orang Indonesia timur berperilaku seperti itu. Mereka sangat ramah dan menghargai orang baru. Warga di desa saya sangat baik sekali. Mereka sangat menjunjung toleransi. Saya ambil contoh kecil. Dalam sebuah acara-acara adat saya pernah diminta untuk menyembelih ayam supaya ayam tersebut halal untuk saya konsumsi.
Apa yang kami lakukan di desa ? Hal pertama yang saya lakukan di desa adalah pemetaan sosial. Di sini saya berkunjung ke rumah-rumah warga, ngobrol santai sambil menggali permasalahan dan potensi desa. Butuh kurang lebih 1 bulan untuk benar-benar memahami permasalahan dan potensi dari desa. Dari pemetaan sosial tersebut saya buat design thingking untuk mencoba mencari solusi-solusi dari permalahan desa. Masalah utama yang ada di masyarakat desa adalah kesulitan akses air bersih, pendidikan, pertanian dan ekonomi. Dari permasalahan tersebut kemudian kami merancang gerakan “Desa Patriot”. Untuk mendukung gerakan ini kami membentuk tim jarak jauh dari teman-teman kuliah yang ada di UI,ITB,Unpad, UGM,UB,Unair,Unhas dan USU. Tim ini bertugas untuk memberikan bantuan jarak jauh terkait keilmuan dan teknologi yang bisa diterapkan di desa serta berbagai kebutuhan lainnya.
PELITA KEHIDUPAN
Tugas utama dari seorang patriot energi adalah mendampingi masyarakat untuk memanfaatkan energi terbarukan secara bijak dan berkesinambungan. Untuk patriot energi gelombang 1 ini teknologi yang dipakai adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Di desa saya ikut dengan masyarakat bergotong royong untuk membangun PLTS. Setelah PLTS jadi, saya melakukan pelatihan dan pendampingan kepada operator untuk pemanfaatan PLTS. Kegiatan lainnya adalah mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan PLTS dan membentuk badan khusus (semacam koperasi) untuk mengelola PLTS. Untuk menjaga agar PLTS tidak cepat rusak, maka saya dengan masyarakat menyusun dan menyepakati aturan penggunan PLTS. Aturan tersebut meliputi iuran bulanan sampai sanksi-sanksi jika ada pelanggaran dalam pemanfaatan PLTS.
Dampak adanya listrik di desa ini begitu besar. Dulu desa ini menggunakan pelita (biji kemiri dicampur kapas, dibakar lalu dijadikan penerangan). Berikutnya ada yang punya genset, tetapi hanya beberapa warga. Ada juga bantuan dari PLN semacam senter yang dari tenaga matahari. Kini warga desa dapat menikmati dengan mudah fasilitas listrik. Anak-anak dapat belajar dengan nyaman di malam hari. Kegian produktif seperti meniti kemiri, menumbuk kopi juga bisa dilakukan di malam hari. Tapi bisa jadi dengan adanya listrik dapat menurunkan produktifitas kelahiran bayi di desa, hhhe. Mitosnya dulu KB kurang berhasil karna desa-desa masih gelap. Karna gelap jadi hiburan ya itu-itu aja mungkin. Apa itu. Gak usah mikir aneh-aneh. Ya bisa main kartu, main gundu. Asal jangan mainin hati, hohoho.
PROGRAM PENDIDIKAN
Permasalahan pendidikan bukan barang baru di desa-desa terpencil. Permasalahan ini seperti tak ada habisnya. Macam masalah jalan pantura yang tak pernah selesai tiap tahunnya. Tambal sini tambal sana. Mungkin bisa juga nih goyang pantura dan artisnya di relokasi ke desa-desa terpencil, biar menyuarakan nasib pendidikan anak-anak di sini. Udah bosen juga dengan goyang itik, goyang drible, goyang ngebor, goyang ngecor, nembok, plester , bangun rumah sekalian dah luuu. Kami di desa tak perlu goyangan itu, kami sudah terbiasa bergoyang karna jalanan berlobang, kami sudah biasa goyang, karna pusing dengan keterbatasan. Ahhh sudahlah, mari kita goyang dumang, biar jadi senanggg…., masalahpun hilangggg…… Terimakasih cita-citata kamu memberikan obat bagi semua umat manusia di dunia ini. Cukup dengan goyang masalah ilang. Love you, hahaahaha
Duh maaf pembaca sekalian, maklum ini cia-citata memang lagi ngehits di desa. Lanjut yaa, cerita tentang pendidikan di desa Manmas. Dulu ada ibu guru di kick andy yang dibayar murah bahkan tidak dibayar, itu memang gak cuma 1 ibu aja. Di desa-desa ada banyak pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa yang mungkin tidak pernah tersentuh media, yang berkarya dalam diam. Di desa manmas terdapat sekolah SD inpres dan SMP yang baru 1,5 tahun ini berjalan. Awal saya datang ke SD ini hanya ada 1 ibu guru yang sedang mengajar. Namanya Ibu Sarah. Beliau lulusan SMA yang menjadi guru honorer di SD tersebut. Setiap bulannya beliau menerima gaji sekitar 200 ribu rupiah yang dibayarkan setiap 3 bulan sekali. Beliau seringkali harus mengampu lebih dari 2 kelas. Ditambah dia adalah single parent dengan anak yang masih berumur sekitar 2 tahun. Bisa dibayangkan bagaimana perjuangan beliau untuk tetap konsisten mengajar. Berikut-berikutnya saya datang lagi ke sekolah tersebut dan keadaan tidak jauh berbeda. Hanya 1-3 guru yang datang setiap harinya. Usut punya usut beberapa guru tidak betah dengan keadaan menjadi guru di desa ini. Untuk bisa bertahan hidup tidak bisa mengandalkan dari penghasilan mengajar. Makanya beberapa guru sambil mengajar juga bertani di kebun. Melihat keadaan tersebut maka saya berinisiatif untuk membantu mengajar di SD tersebut. Saya menjadi guru di Kelas 6 setiap hari senin sampai dengan kamis. Hari jumatnya saya harus turun ke kota untuk solat jumat.
Selain membantu mengajar di kelas 6, setiap sore pada hari selasa dan kamis ada program Rumah Juara. Rumah juara adalah progaram belajar untuk anak-anak SD-SMP untuk belajar tentang kreatifitas, seni, sains, dan penegtahuan umum dengan cara-cara yang asyik dan menyenangkan. Di program ini anak-anak diajarkan tentang berbagai percobaaan sains sederhana, menggambar, membuat kerajianan sampai bermain permainan taradisional. Tak hanya itu, setiap hari senin dan rabu sore saya juga mengajar les untuk kelas guna menghadapi ujian. Sisanya kadang-kadang malam anak-anak datang ke rumah untuk belajar juga.
Tak puas dengan program di atas, saya dengan tim desa patriot mengeluarkan program “Buku Untuk Alor”. Program ini dilandasi oleh adanya keterbatasan buku-buku yang ada disekolah dan juga di desa. Untuk menyuseskan program ini kami bekerjasama dengan berbagai gerakan sosial yang digawangi anak-anak muda di berbagai kota. Kami bekerjasama dengan komunitas Buku Untuk Negeri, Aksara Muda, Taman Akar Rumput, Agrisultan, Kampoeng Juara, Kampung Mandiri, Lentara Harapan dan Garis Bawah. Bersama gerakan sosial tersebut kami menyediakan titik-titik pengumpulan buku di beberapa kota : Jogja, Malang, Surabaya, Jakarta, Bogor dan Bandung. Buku-buku yang terkumpul kemudian dikirim ke Alor dan didistribusikan ke 3 desa : Manmas, Tamanapui, dan Kayang.
SUMBER AIR SUDEKAT
Ini kisah tentang Jemi dan Jirigen air. Setiap pagi dan sore hari, Jemi bersama dengan adik dan ibunya mengambil air dari mata air di bawah bukit. Dia berjalan dengan membawa jirigen air dan mobil-mobilan. Dengan mobil-mobilan itu dia mengangkut jirigen air dari bawah bukit menuju rumahnya yang ada di atas bukit. Kisah jemi ini mungkin mewakili banyak saudara-saudara kita di NTT yang susah untuk mendapatkan akses air bersih. Maka berpikirlah berkali-kali jika kita masih mandi 5 kali sehari (2 kali mandi reguler, 3 kali mandi wajib. Bertobatlah), yang masih menyisakan air minum kemasan, lalu dibuang begitu saja. Air itu bukan mantan yang seenaknya bisa kamu campakkan. Terimakasih pada teman-temen kuliah teknik saya yang kadang jarang mandi, anda role model penghematan air hahaha. Maaf makin absurb saja… Melihat keadaan warga yang susah untuk mengakses air bersih, maka saya berkonsultasi dengan tim untuk mencari solusinya. Dari diskusi dengan teman-teman munculah ide untuk membuat pompa hidram. Akhirnya saya tanya mbah google untuk mendapatkan info tentang pompa hidram. Dari informasi yang didapat lalu saya membuat ujicoba dengan bahan-bahan yang saya dapat dari kota. Sebelum melakukan ujicoba saya survei sumber mata air yang ada di desa. Survei dilakukan untuk mengetahui posisi dan debit mata air. Siapa tahu pas survei ada bidadari yang mandi di pancuran, terus ninggalin selendang. Beuhh, kita ambil selendangnya, lumayan kita loak online di FJB. Jual selendang bonus bidadari hhhe. Aahh, ini khayalan tingkat tinggi nih. Daripada bidadari bumi, mending bidadari surga kan (aaminn. Ini doa). Pas survei air, bidadari gak dapat, adanya emak-emak lagi nyuci. Gak ada selendang, kalaupun ada kalau diambil bakal jadi maling. Gak asyik kan ntar muncul di Koran Lampu Merah “Seorang Patriot Energi Tertangkap Menjadi Pencuri Selendang Emak-Emak”. Kurang elit. Mending lebih elit “Seorang Patriot Energi Tertangkap Basah Mencuri Hati Kembang Desa”. #EAAA. Dari hasil survei debit lalu bikin perhitungan dan desain untuk merancang pompa hidram yang sesuai dengan keadaan mata air di desa. Bikin coret-coret dan gambar teknik. Biar keren gitu. Padahal kuliah kagak ada gambar gini-ginian. Yang ada gambar batu, deskripsi batu, ngajak ngomong batu. Bahkan batu gak ngomong aja, geologis tahu dia dari mana, proses sampai ditempat ini bagaimana. Sangat-sangat detail tahu banget tentang kamu, iya kamu batuuu. Benda mati aja aku perhatiin matia-matian, apalagi kamu, iya kamu yang lagi senyum-senyum GJ baca tulisan ini. #bacot #gombal. Setelah percobaan berkali-kali dengan semangat seperti Alfa Edison akhirnya masih juga gagal untuk menaikkan air dari bawah bukit ke pemukiman warga. Oya aku lupa cerita tentang pompa hidram yaa. Intinya dengan memanfaatkan sistem mekanik dengan pompa ini kita bisa naikin air dari bawah ke atas tanpa menggunakan bahan bakar. Paham? Belum. Oke, jadi pompa hidram itu ibaratkan lu jomblo dan gak bergairah, habis itu lu dapat pasangan dan jadi bersemangat. Jadi hidram itu adalah anugrah terindah dari Allah berupa pasangan hidup. Sudah paham? Memang ya, kalau pake perasaan menjelaskan itu jadi lebih masuk, terutama kaum-kaum baper dan spesies sejenis.
Akhirnya setelah percobaan kesekian kalinya, berhasil juga yeeeey. Dengan dibantu anak-anak, bapak kepala desa dan warga akhirnya bisa menaikkan air dari bawah bukit mendekati pemukiman. Kini warga bisa mengambil air dengan mudah. Namun belum semua warga dapat menikmatinya. Oleh karena itu saat ini saya merancang pompa hidram yang lebih besar dan bertenaga. Minggu ke-3 Februari 2016 Insyaallah bakal dipasang bersama dengan warga desa. Akhirnya bisa merasakan macam iklan-iklan Aqua “Sumber Air Sudekat”.
MENIKMATI ROMANTISME ALOR
My Job My Holiday. Banyak orang bilang kalau pergi ke desa-desa terpencil itu meninggalkan zona nyaman. Buat saya, itu sebaliknya. Justru bekerja di desa-desa terpencil ini kita bebas mengatur waktu kerja, dan buat saya kerja dan liburan di desa terpencil itu sama aja. Sama-sama bikin bahagia. Jadi nikmatilah setiap detik waktu yang berlalu.
Alor itu, Alamnya Lestari Orangnya Ramah. Jadi kalau sampai Alor, kamu wajib banget buat keliling ke tempwt keren yang ada di Alor. Buat saya Alor ini begitu romantis. Ibarat seorang gadis, dia anggun untuk dipandang. Berkali-kali tetap gak bikin bosan hhhe. Alor ini lengkap, wisata budaya, alam sampai wisata religi ada. Ada desa-desa adat, pantai dan tempat selam yang keren di tambah ada juga tempat Al-Quran tertua di Nusantara.
MASIH RAGU GABUNG PATRIOT ENERGI?
Ada mungkin tidak dapat ijin orang tua untuk ikut program patriot energi. Ada juga yang pikir-pikir aku gak pernah berkutat dengan teknologi energi terbarukan ketika kuliah. Ada yang masih mikir galau ninggalin pekerjaan lamanya. Kalau aku keluar, apakah ada jaminan bakal cocok ya? Ada juga yang semangat banget pengen ikut, tapi masih takut ntar gimana ya di desa terpencil. Gimana kalau aku sakit, rumah sakit jauh lagi. Gimana kalau ntar gak diterima sama warga desa. Gimana kalau ntar dijadiin tawanan kepala suku? Gmana kalau nanti dijadin istri ke 10 kepala suku? Gimana kalau nanti dijadin menantu? Ini mah enak keleus hhha
Kekahawatiran itu wajar. Sangat wajar. Dan saya juga pernah merasakan itu juga ketika memutuskan mengambil program ini. Kekhawatiran itu muncul karna sebuah ketidakpastian. Bisa jadi ketidakpastian itu adalah kepastian itu sendiri. Siapa yang bisa jamin kalau hari ini kita kerja dengan gaji yang pasti dan hari-hari berikutnya akan pasti bahagia. Siapa yang bisa jamin bahwa ketika kita memutuskan mengambil program patriot energi lalu anda akan merasa puas. Tidak ada yang pasti teman-teman. Namun pasti atau tidak itu tergantung kamu sendiri. Kamulah yang akan merangkai ketidakpastian di masa depan itu menjadi sebuah kepastian. Sekali lagi kamu. Ya tergantung kamu. Kamu mau dengan mengikuti patriot energi ini bisa mengubah hidupmu, ya itu bisa saja. Kalau kamu yakin dan ikhlas.
Apa yang kamu kejar dalam hidup ini? Apa? Uangkah? Atau kebahagiaan? Kalau mau kejar uang jangan sekali-kali ikut program ini. Jadilah pengusaha, atau kerja di perusahaan dengan gaji-gaji besar, atau kamu ternak tuyul saja hhhe. Program ini tidak menawarkan kekayaan material, tapi kalau kamu tanya kekayaan hati, disinilah tempatnya. Saya mengikuti program ini sebagai jalan mencari kebahagian dalam hidup. Namun saya tidak memungkiri bahwa sisi finansial pasti ada porsinya, namun bukan utama.
Saya pernah baca artikel manarik tentang kaitan sukses, uang dan passion. Saya mendefinisikan sukses adalah ketika saya semakin bahagia. Dan kebahagian saya makin besar jika saya menebar lebih banyak manfaat untuk orang lain. Passion adalah ketika mengerjakan suatu hal dengan penuh semangat. Tanpa dibayarpun kita mau mengerjakan hal itu. Bahkan kita bisa lupa waktu jika kita sudah mengerjakannya. Uang adalah alat transaksi yang bisa didapat dari kita bekerja sesuai passion atau tidak sesuai passion.
Ada dua rumus nih tentang kaitan 3 hal di atas : kerja tidak sesuai passion>dapat uang>invest uang,dll untuk kejar passion>bahagia. Atau kerja sesuai passion>dapat uang>pastinya bahagia juga karna sesuai passion. Silakan kamu pilih, mana yang mau kamu kejar. Kalau saya pribadi, bekerja dengan masyarakat di desa adalah hal yang sukai dan menjadi bagaian dari passion hidup saya. Disanalah saya menemukan sebuah kebahagian. Jadi kuncinya 1 teman-teman. Tanyakan dalam diri apa itu sukses, passsion dan kebahagiaan teman-teman. Kalau patriot energi ini adalah jalan kebahagiaan teman-teman maka ambilah peluang ini. Jika bukan masih banyak cara untuk jadi bahagia. Sesederhana itu buat kamu yang masih galau mau gabung patriot energi atau tidak. UCAPAN TERIMAKASIH Akhirnya selesai juga ya bikin artikelnya, tepat jam 23.55 WITA. Sebenernya masih banyak yang belum diceritakan hhha. Tunggu aja episode berikutnya yaaa. Oya makasih untuk top model indonesia, Ferosa Arsadita yang udah nyuruh saya nulis. Puas luuu, puas hhhha. Mungkin ini suruhan si bos Yanyun Hercules (ototnya luber kemana-mana #peace). Untuk Abdenet, warnet langganan yang tidak bosan dengan kehadiranku. Untuk Pak Ustad Rahman, matur nuwun atas tebengan laptopnya hhe. Untuk Ummi Yati atas tehnya, saya ambil didapur ya Ummi hhe. Untuk 2 sahabat saya suli dan luthfie atas dukungan moralnya, semoga saya makin bermoral ya, wkwkwk. Segenap teman-teman patriot yang tidak dapat saya sebutkan satu per dua, apalagi satu per tiga. Udah aahhh, makin malam. Bahaya ini kalu terus ngetik. Lama-lama bisa makin absurb dan tak terkendali. Mohon maaf jika ada kata-kata saya yang kurang pas. Salam muaaaah:)
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/pakdhedarmadi/serunya-program-patriot-energi-kementrian-esdm_56c53af44b7a61560578d8ee