Categories
PENELITIAN PRESS RELEASE

Membina Desa Kalipucang dengan Feses Sapi

Proses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk kompos

   Kalipucang  merupakan desa binaan yang beralamat di Dusun Kalipucang, Desa Bangunjiwo,  Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang dijadikan sebagai desa binaan bagi Unit Kegiatan Mahasiswa Gama Cendekia UGM. Kalipucang masih berdekatan dengan daerah Kasongan yang terkenal dengan kerajinan keramik yang tempatnya tidak begitu jauh dari kalipucang karena hanya beda padakuhan saja. Hal inilah yang menyebabkan warga Kalipucang juga ikut andil dalam pembuatan keramik tapi tidak sedikit juga yang bekerja diluar sebagai petani, buruh, maupun pekerja bangunan dan peternak. Berbicara soal ternak warga Kalipucang memiliki kelompok ternak “Andini Makmur”.

   Sesuai dengan acara penyuluhan dan pembuatan pupuk organik dari feses ternak yang dilakukan oleh UKM Gama Cendekia dari bidang Pengabdian masyarakat, mereka para peternak mengakui bahwa pekerjaan mereka tidak hanya satu namun bekerja serabutan dalam memenuhi kebutuhannya. Pada kesempatan itulah di hari Minggu, 22 Maret 2015 pada pukul 09.00- sampai selesai dilaksanakan penyuluhan mengenai pembuatan pupuk kompos dengan berbahan dasar kotoran sapi. Warga begitu sangat antusias melihat kedatangan kami ke desa itu mereka menyambut kami dengan tangan terbuka. Kami bersembilan datang untuk memberikan sedikit ilmu kami untuk mengabdi kepada masyarakat yang membutuhkan dengan di bantu oleh mas Trisnanto Rahardja,S.pt alumnus dari UGM Fakultas Peternakan. Penyuluhan tersebut dihadiri oleh warga kelompok ternak “ Andini Makmur “ sekitar 12 orang mayoritas warga  Dusun Kalipucang dan dua diantaranya dari dusun Jambu.

  Sebelum membuat kompos organik ada beberapa hal yang dipersiapkan yaitu alatnya harus lengkap meliputi cangkul, gerobak, sekop dan juga sabit. Kemudian persiapkankan pula bahan-bahannya seperti kotoran sapi itu sudah pasti, jerami yang lumayan banyak, pupuk tsp 36 secukupnya, batang pisang yang dipotong kecil-kecil semacam lembaran  yang tidak terlalu tipis, dan yang paling penting plastik mulsa yang fungsinya nanti sebagai penutup. Selanjutnya kita beranjak pada langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut:

  1. Kumpulkan kotoran sapi itu sekitar 350 kg membentuk lingkaran berdiameter ± 1 meter kemudian ratakan sesuai diameter yang ditentukan
  2. Diatas tumpukan kotoran itu kemudian tumpukan pula jerami yang sudah disiapkan,setelah itu taburkan pupuk tsp 36 secukupnya
  3. Tambahkan lagi irisan kecil batang pisang kemudian tumpuk lagi dengan kotoran sapi
  4. Setelah itu tambahkan lagi dengan pupuk tsp 36 kemudian tutup dengan plastik mulsa secara rapat

    artikel pengmas 1
    Hasil akhir dari pembuatan pupuk kompos

    Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kompos diantaranya jangan sampai terkena sinar matahari, pupuk  tidak boleh terkena air , 5 × dalam satu minggu pupuk harus di  balik  agar suhunya turun maksimal 70®, selama 35 hari pupuk kompos baru bisa dibuka. Hal ini harus benar-benar diperhatikan agar pupuk yang dihasilkannya pun dapat lebih baik. Dengan demikian pupuk organik dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan tiap bulan. Fungsi pupuk ini begitu banyak untuk pertanian apalagi untuk menanam buah dan sayur-sayuran. Masyarakat  di Kalipucang begitu antusias melihat proses pembuatan pupuk kompos dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat umum tanpa pandang status sosial dan pendidikan. (Ambar)

Ketua Gama Cendekia UGM dan Pak Trisnanto Rahardja,S.pt selaku penyuluh
Ketua Gama Cendekia UGM dan Pak Trisnanto Rahardja,S.pt selaku penyuluh
Foto bersama Gama Cendekia UGM dengan Kelompok ternak "Andini Makmur"
Foto bersama Gama Cendekia UGM dengan Kelompok ternak “Andini Makmur”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.