MITI KM News – Dua puluh satu lembaga penelitian dan penalaran dari beberapa kampus wilayah Jawa Tengah dan DIY (JADIY) berkumpul di Kota Solo guna mengikuti serangkaian kegiatan temu wilayah bersama Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indoensia Klaster Mahasiswa. Kali ini Lingkar Studi Penelitian (LSP) dan Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM) dari Universitas Sebelas Maret mendapat kesempatan menjadi tuan rumah. Temu Wilayah merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang terselenggara atas kerja keras panitia bersama tim bina wilayah setempat. Bina Wilayah (Binwil) MITI KM yang bagi menjadi 7 wilayah se-Indonesia, salahsatunya adalah wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Kegiatan temu wilayah dilaksanakan selama 3 hari dari hari Jumat-Ahad, 3-5 Maret 2016. Panitia sigap menyambut kedatangan para peserta di Wisma Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT). Peserta paling awal tiba adalah rombongan dari kampus Purwokerto, dilanjutkan peserta dari wilayah lainnya seperti Jogja, Solo, dan Semarang. Total peserta temwil yang hadir pada tahun ini meningkat dibandingkan dengan temwil tahun 2015 yang awalnya 70 tahun ini mencapai angka 90 delegasi dari sekitar 20 lembaga penelitian dan penalaran di Jawa Tengah dan DIY. Agenda pertama adalah ramah tamah panitia bersama dengan peserta pada hari Jumat, 04 Maret 2016 di pendopo TBJT.
Pembukaan TemWil JADIY diwakilkan kepada koordinator Bina Wilayah Jawa Tengah dan DIY yakni Saudara Ahmad Faisal Fajar, S.T. Tema serangkaian agenda ini adalah “Optimalisasi Riset Indonesia untuk Mewujudkan Kemandirian Bangsa”. Semangat dan antusisas peserta tetap terjaga mulai awal hingga akhir untuk mengikuti setiap rangakaian agenda.
Rangkaian kegiatan temwil dirancang semarak dengan agenda yang dilaksanakan oleh LSP dan SIM UNS. Agenda temwil hari kedua yang terbuka untuk umum yakni Scholarship Workshop dan Seminar Nasional, kemudian agenda khusus untuk pembinaan kelembagaan mitra bina wilayah JADIY berupa kegiatan Kelas Pembinaan. Masing-masing delegasi lembaga mitra diberi kesempatan untuk mengikuti salah satu kelas diantaranya kelas community development yang di isi oleh Kadep RIPI MITI KM Saudara Ari Akbar Devananta, kelas pembinaan kelembagaan oleh pengurus MITI KM 2012-2015 Saudari Herni, S.Si, dan kelas riset yang di isi oleh Ketua MITI KM 2013-2014 yakni Saudara Heru Edi Kurniawan, M.Pd. Kemudian Sabtu malam Minggu bada Isya dilakukan kegiatan forum group discussion (FGD) yang mengangkat tema yang dibahas di 3 kelas pada sore harinya. Setiap kelompok mewakilkan anggotanya untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Agenda hari ketiga Ahad, 5 Maret 2016 dimulai dengan Seminar Nasional dalam rangakian agenda Festifal Ilmiah Mahasiswa yang diselenggarakan berkat kerjasama dengan UKM SIM UNS. Dalam sambutan pembukaannya Ketua MITI KM saudara Ence Surahman, S.Pd mengajak hadirin para peserta seminar untuk mendo’akan Prof. Dr. B. H. Habibie, M.Eng yang saat itu sedang dirawat dan alhamdulillah malamnya kami dapat kabar kesehatan bapak teknolog bangsa sudah membaik bahkan beberapa hari kemudian sudah diperkenankan untuk pulang ke kediamannya.
Selain itu pria berbadan kurus tinggi asal Garut Jawa Barat ini mengajak para tamu undangan untuk belajar dari kerja keras B. J. Habibie sehingga memiliki kredibilitas profesional yang mendunia, menurutnya ada dua jurus yang dapat kita teladani yakni think more and do more. Di samping itu para mahasiswa yang bercita-cita untuk menjadi ilmuwan dan teknolog masa depan harus terbiasa mengorbandankan wakut tenang dan pikirannya untuk dekat dengan masalah-masalah yang dihadapi umat manusia, tujuannya agar sensitivitasnya terasah dan mampu menggali masalah yang dapat dicarikan solusinya. Mental lainnya adalah sikap berani tampil dan berani bersaing dengan rasa optimisme yang kuat. Tanpa semua itu kita selamanya hanya akan menjadi pengekor bukan pelopor dan kontributor peradaban pungkasnya.
Dipenghujung agenda seminar nasional, selepas pembagian hadiah bagi para pemenang lomba yang diselenggarakan oleh panitia FILM SIM UNS 2016, MITI KM bersama mitra melakukan rekomitmen kerjasama dengan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) yang langsung di lakukan oleh masing-masing ketua dari kedua lembaga. Tercatat ada 20 lembaga yang menyepakati MOU dengan MITI KM, jumlah itu bertambah dari tahun sebelumnya yang awalnya 17 lembaga.
Manfaat agenda ini dirasakan oleh seluruh peserta hal itu seperti yang diungkapkan oleh delegasi dari UIN SUKA, dan UGM yang menyatakan bahwa kegiatannya bagus dan sebaiknya agenda semacam ini bisa dilakukan lebih sering. Soliditas bina wilayah JADIY dengan mitra lembaga semakin terasa lebih kuat dan kompak, salah satunya dengan kegiatan foto bersama.
Setiap zaman memiliki tantangan yang berbeda-beda. Menjawab tantangan tersebut, bina wilayah JADIY sudah merancang beberapa program kerja untuk menjaga sioliditas bersama mitra, semoga program kerja ini bisa dijalankan dengan baik. Kemudian bisa upgrade kompetensi lembaga/kelompok studi. Kami yakin, melalui inilah kontribusi kami untuk Indonesia lebih baik. (red/AF2S).