Beberapa waktu lalu, dunia pertelevisian serta dunia maya dihiasi oleh berita – berita mengegerkan mengenai beberapa fenomena aneh yang terjadi dibeberapa belahan di muka bumi. Dimulai dengan berita munculnya suara terompet di langit Amerika, Eropa dan Australia kemudian diikuti dengan peristiwa meningkatnya suhu secara ekstrim di India hingga menewaskan lebih dari 1.400 orang dan dikabarkan karena begitu panasnya sampai aspal jalanan meleleh dengan suhu lebih dari 45 oC. Hal tersebut tentunya menggemparkan seluruh kalangan penduduk dunia.
Kemunculan dua fenomena ini mutlak merupakan hasil ulah perilaku manusia. Pemberitaan yang hangat diperbincangkan di media mengenai adanya tiupan terompet “sangkakala” bukanlah penyebab dari fenomena tersebut. Menipisnya lapisan ozon di bumi merupakan alasan dari terjadinya fenomena munculnya suara seperti terompet di langit. Selain itu, kejadian dari peningkatan suhu ekstrem di India diakibatkan oleh penebangan hutan dan polusi udara yang berlebihan.
Sebagaimana yang dikutip dalam berita online, menurut Guru Besar Astronomi ITB, Suryadi Siregar, kemunculan suara aneh dilangit dikarenakan kandungan udara berubah, ditambah dengan aktivitas manusia yang melebihi batas sehingga lapisan ozon terkikis akibat penggunaan freon maupun kebakaran hutan (Ngazis et al., 2015). Sumber lain menyebutkan bahwa penyebab dari cuaca ekstrem di India dikarenakan adanya konsentrasi karbon dioksida telah meningkat 40% sejak masa pra-industri, aktivitas pembangunan tak berizin, polusi dan penggundulan hutan di sebagian lereng Himalaya di India (Sandy, 2015).
Fenomena tersebut memberikan gambaran betapa berbahayanya dampak emisi karbon di bumi yang dapat mengakibatkan bencana yang sangat menggerkan seluruh penduduk bumi. Fenomena munculnya suara terompet memberikan indikasi bahwa lapisan ozon bumi mulai menipis. Lantas siapa yang akan melindungi bumi dari hujan meteor? Fenomena peningkatan suhu ekstrem di India yang memberikan indikasi bahwa benar adanya yang dikatakan oleh
Barrack Obama:
“Perubahan iklim tidak lagi dapat disangkal atau diabaikan”
Barrack Obama, Presiden Amerika Serikat
‘Pernyataan dari orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut memang benar adanya. Selain itu Barrack Obama juga berpidato pada hari Bumi yang dikutip dalam media online USA today mengungkapkan bahwa perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap ekonomi nasional, keamanan nasional, kesehatan, serta keamanan public.
Sebagai contohnya adalah yang terjadi di India. Akibat dari fenomena tersebut banyak korban jiwa yang meninggal dunia. Selain itu, roda perekonomian India juga berhenti bergerak karena penduduknya lebih memilih berdiam diri di rumah dibandingkan mati untuk keluar rumah.
Kedua fenomena tersebut hanyalah sebagian kecil dampak emisi karbon yang terjadi. Dari kejadian itu, alam mengingatkan kita agar senantiasa merawat bumi dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu, haruskah kita hanya sekedar diam? Hanya duduk manis saja dan
gi kadar karbon yang sudah terakumulasi di atmosfer. Pemanfaatan biomassa sebagai bioenergy untuk bahan bakar alternatif (BECCS) merupakan salah satu contohnya. Bioenergi merupakan energi yang berasal dari biomassa sebagai fraksi produk biodegradasi, limbah, dan residu dari pertanian (baik nabati maupun hewani) ( Sari et. al, 2013).
Fenomena alam yang telah terjadi adalah sebuah nasehat bagi kita agar tetap peduli dan senantiasa merawat bumi.
Selamtkan Bumi kita dengan Aksi Nyata !!
Oleh :
Cahaya Prautama (HUMAN)
Referensi :
Jackson,D. 2015. Obama devotes Earth Day speech to climate change. <http://www.usatoday.com/story/news/nation/2015/04/22/obama-earth-day-climate-change/26142541/> Diakses 28 Mei 2015.
National Geographic . 2015.Obama: Perubahan Iklim Tak Dapat Disangkal. <http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/04/obama-perubahan-iklim-tak-dapat-disangkal >, Diakses 28 Mei 2015
Ngazis, A. N., S. S. Alia. 2015. Suara Aneh di Langit, Fenomena Alam ataukah Terompet Kiamat?. < http://fokus.news.viva.co.id/news/read/630688-suara-aneh-di-langit–fenomena-alam-ataukah-terompet-kiamat-/6 >. Diakses 28 Mei 2015.
Sandy. 2015. Penjelasan Ilmiah Cuaca Panas Ekstrem India, 1400 Orang Tewas. < http://www.dream.co.id/news/penjelasan-ilmiah-soal-cuaca-panas-ekstrem-di-india-150528n.html > . 29 Mei 2015.
Sari, D. A., Hadiyanto. 2013. Proses Produksi Bioenergi Berbasiskan Bioteknologi.Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 2 (3) : 108 – 113.