Cendekia Empowerment merupakan salah satu agenda Unit Kegiatan Mahasiswa Gama Cendekia Universitas Gadjah Mada yang bersifat wajib bagi seluruh Cendekia Muda 2018. Bentuk kegiatan Cendekia Empowerment meliputi interaksi langsung dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Cendekia Empowerment 2018 ini dilaksanakan pada 3-4 November 2018 bertempat di Dusun Glondong, Purwobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Rangkaian acara Cendekia Empowerment ini terdiri dari Discover dan Welcoming Session, Cendekia Empowerment, FGD, dan Idea Project.
Discover dan Welcoming session merupakan kegiatan pembuka yang menjelaskan secara umum mengenai Cendekia Empowerment serta penyampaian materi mengenai metode penelitian. Penyampaian metode penelitian diisi oleh dua pembicara pada bidangnya, yaitu Fitria Dewi Susanti dan Ashif Hujjatul Islami. Fitria merupakan mahasiswa Kehutanan 2015 sebagai founder Banyunganti Movement. Sedangkan Ashif merupakan Vice Director of Project and Science Technology IAAS Indonesia.
Selanjutnya Cendekia Empowerment, merupakan acara inti dari kegiatan ini, yaitu keliling desa oleh Cendekia Muda untuk menambah pengetahuan seputar Dusun Glondong. Peserta diharapkan menemukan keunikan dan/atau permasalahan di Dusun Glondong, untuk dijadikan bahan diskusi pada sesi FGD. Setiap peserta Cendekia Empowerment dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari mahasiswa berbagai jurusan. Sesi ini dipandu oleh dua fasilitator untuk mendampingi para Cendekia Muda dalam menjelajah desa.
Setelah menjelajahi Dusun Glondong, Cendekia Muda lalu masuk pada sesi Focus Group Discussion (FGD). Pada sesi ini para Cendekia Muda berdiskusi bersama anggota kelompok masing-masing dengan dua fasilitator disetiap kelompok. Topik diskusi adalah hasil menjelajah desa pada sesi sebelumnya. Selanjutnya Cendekia Muda membuat idea project dalam bentuk solusi dan/atau rancangan program/produk yang dapat diterapkan.
Puncak acara Cendekia Empowerment ini adalah Idea Project. Pada sesi ini peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing. Presentasi ini diikuti oleh Wakil Kepala Dusun Glondong sekaligus karang taruna dan pemuda desa. Pada sesi ini Cendekia Muda dan warga desa saling bertukar pendapat mengenai keunikan dan/atau permasalahan yang ditemukan oleh cendekia muda. Akhir dari acara Cendekia Empowerment yaitu realisasi Idea Project dari setiap kelompok. Ada tiga kelompok yang dapat dapat langsung merealisasikan hasil dari idea project. Kegiatan yang dapat direalisasikan antara lain pembuatan biopori sederhana untuk permasalahan sampah, pemasangan plang untuk penanda tempat di Dusuh Glondong, dan penanaman pohon pada tepi sungai di Dusun Glondong.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan jiwa pengabdian Cendekia Muda untuk siap mengabdi di masyarakat. Selain itu Cendekia Empowerment juga bertujuan melatih Cendekia Muda untuk terjun langsung di masyarakat dan mengeksplorasi potensi maupun permasalahan yang ada di Dusun Glondong. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal Cendekia Muda dalam membangun Indonesia yang dapat dimulai dari tingkat desa dimasa mendatang.