Kontributif, salah satu nilai dari KPK yang dipegang teguh serta dijunjung tinggi oleh seluruh cendekia muda. Implementasi nilai kontributif tertuang pada kegiatan bernama “Cendekia Empowerment” yang merupakan salah satu agenda dari Unit Kegiatan Mahasiswa Gama Cendekia Universitas Gadjah Mada. Konsep dari kegiatan ini yaitu mengajak cendekia muda untuk terjun langsung ke sebuah desa untuk mengetahui permasalahan yang ada, sekaligus memberikan solusi. Solusi yang ditawarkan dikemas melalui sebuah idea project yang terdiri dari berbagai bidang. Artikel ini akan mengulas secara khusus mengenai bidang pertanian/perikanan/peternakan selama kegiatan Cendekia Empowerment.
Rizki Syarah selaku narasumber pertama menjelaskan secara singkat mengenai idea project apa saja yang dilakukan selama kegiatan tersebut terkait dengan ketiga bidang tadi. Pertama, sosialisasi mengenai manajemen perikanan. Perikanan sebagai salah satu komoditi yang banyak diperdagangkan menjadi salah satu sektor yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Melalui adanya sosialisasi, masyarakat setempat dapat menambah wawasannya tentang bagaimana cara untuk mengelola sumber daya perikanan dengan baik. Sosialisasi juga memungkinkan adanya interaksi langsung dari masyarakat dengan cendekia muda selaku penyuluh sehingga transfer informasi dapat lebih efektif.
Senada dengan hal tersebut, idea project selanjutnya untuk bidang perikanan adalah diversifikasi jenis ikan. Diversifikasi diartikan sebagai penganekaragaman untuk menghindari ketergantungan pada ketunggalan produk. Berdasarkan informasi idea project ini dari narasumber pertama, terlihat bahwa keanekaragaman jenis ikan masih sangat rendah di desa yang bersangkutan. Adanya diversifikasi yang semakin menambah jenis ikan akan berpeluang untuk menambah pendapatan serta meningkatkan nilai tambah. Selain itu, kebutuhan masyarakat terkait berbagai macam jenis ikan baik untuk dikonsumsi maupun diperdagangkan, dapat terpenuhi.
Disversifikasi tidak hanya dilakukan pada bidang perikanan, namun juga peternakan. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa di desa tersebut hanya ada satu jenis olahan susu, yakni susu pasteurisasi. Disisi lain, bidang peternakan sejatinya dapat memberikan berbagai macam produk yang dapat dijual untuk meningkatkan perekonomian desa. Susu tidak hanya dapat diolah menjadi susu pasteurisasi, namun juga dapat diolah dan dikembangkan menjadi produk-produk lain seperti permen susu. Sapi sebagai penghasil susu juga dapat diambil dagingnya, serta kulitnya dapat diolah sebagai kerajinan tangan atau produk-produk sandang. Terkait dengan hal tersebut, sosialisasi saja tidak cukup, namun juga sangat diperlukan pengadaan fasilitas yang menunjang untuk mewujudkannya.
Pada bidang pertanian, idea project yang ditawarkan adalah optimalisasi lahan. Penulis sendiri melihat hal ini sangat positif karena akan meningkatkan produktivitas pertanian desa sehingga mengoptimalkan berbagai macam komoditi yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini juga berdampak pada peningkatan peluang untuk mengolah bahan-bahan hasil pertanian menjadi sebuah produk yang bernilai jual. Terkait dengan optimalisasi lahan, juga dibutuhkan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini telah difasilitasi oleh Gama Cendekia dengan menghadirkan pembicara dari program studi Agribisnis UGM.
Ade bintang, selaku narasumber kedua mengungkapkan bahwa penyusunan idea project dituangkan dalam selembar kertas manila, serta dalam bentuk esai. Penulis mengamini bahwa melalui dua media ini, dapat menumbuhkan keterampilan menulis dan mengungkapkan ide secara runtut bagi cendekia muda. Disisi lain, Ketua LPMD mengatakan bahwa idea project ini cocok untuk diterapkan di desa yang bersangkutan dan berharap dapat segera direalisasikan. Akhir kata, melalui kegiatan Cendekia Empowerment oleh UKM Gama Cendekia ini, diharapkan dapat menginduksi komunitas atau organisasi lainnya untuk mau dan ikut terjun langsung ke desa guna mengetahui lebih dekat permasalahan yang ada di masyarakat dan menemukan solusi untuk mengatasinya.