Alwan Hafizh (Teknik Industri, Fakultas Teknik UGM)
BRAINSTORMING
Dibalik penulisan pasti ada up and down, selalu revisi, dll, yang tidak berganti adalah interest. Sebelumnya pasti harus melakukan brainstorming. Brainstorming akan muncul saat kita memiliki interest terhadap sesuatu. Saat kita tidak memiliki ketertarikan terhadap sesuatu, brainstorming akan susah. Brainstorming seringkali memerlukan orang lain, dalam satu tim ada yang akan hanya berbicara, hanya mengerjakan proposal, bisa mengerjakan semuanya.
Saat brainstorming ide dalam tim, setiap orang pasti memiliki ego masing-masing yang menganggap ide nya baik. Misalnya negosiasi dengan beberapa negara, saat kita berperan sebagai negara Indonesia yang bernegosisasi dengan Malaysia dan Thailandn yang akan membuat proyek ASEAN. Kita sebagai warga Indonesia menginginkan berkultur, Malaysia ingin ber profit, dan Thailand tidak ingin bias gender. Inilah ego masing-masing.
Saat brainstorming ide, hal yang menjadi penting adalah menghargai. Brainstorming bukan sekadar untuk jangka waktu saat ini, tapi juga akan berdampak pada masa depan. Brainstorming sama dengan negosiasi bisnis, negosiasi politik, negosiasi antar umat beragama yang paling penting dalam brainstorming ide adalah mengakui ide orang lain. Dalam brainstorming ide, bisa juga menjadi medium untuk menunjukkan kapasitas kepemimpinan kita.
Beda FGD dengan LGD, terdapat moderator/pemandu dalam FGD, sedangkan dalam LGD tidak ada. LGD yang bagus bukan orang yang saling menyalahkan, tapi bisa memberikan kebebasan berpendapat kepad aorang lain. Bentuk awarding terhadap ide orang lain sebagai pengakuan bisa dalam bentuk take some of her/his idea dalam proyek kita.
PERTANYAAN
(oleh Jeffry)
- Ada orang yang bertipe konseptor, aktif memberi ide saat brainstorming tapi tidak memberikan kontribusi daat pelaksaan kira-kita masalahnya apa?
- Apa yang kira-kira menjadi masalah saat seseorang bersikap pasif pada keduanya (brainstorming dan pelaksanaan)
Jawaban: tidak ada orang yang sibuk, maka sebenarnya saat seseorang pasif pada keduanya (baik pada brainstorming dan pelaksanaan) pasti tidak ingin berada dalam lingkungan tsb karena tidak menaruhnya pada prioritas atas. Solusi yang mungkin bisa di lakukan adalah menanyakan kpd aktor yang bersangkutan di taruh pada nomor berapakah proyek kita pada skala prioritasnya.
Ada yang orang memang pandai pada konsep, solusi nya adalah menaruh dia pada pekerjaan yang tepat. Misalnya memberi peran yang besar dalam hal konsep. Satu hal yang bisa diubah adalah diri kita sendiri sehingga kita bisa menyadari bahwa setiap orang memiliki karakter masing-masing karena kita tidak merubah orang lain.
(oleh adin)
- Dalam dunia internasional, apa yang membedakan kita dengan mereka yang dari luar? Dan apa yang harus disiapkan agar kita bisa bersaing dengan mereka?
Jawaban: pertama kali lomba tigkat internasional saat kuliah adalh bertempat di Amerika, di situ terlihat ego masing-masing setiap orang, ada yang merasa mendominasi (dalam hal ras, warna kulit). Tapi ternyata orang yang pintar bukan hanya dari masyarakat yang dominan. Sehingga ide itu sebenarnya sama saja, tergantung bagaimana kita menyampaikan ide tersebut. Maka brainstorming ide bukan karena fisik yang seperti apa tapi bagaimana kita mengungkapkan, menyampaikan, mengomunikasikan ide tsb. Finally, menang di Autralia!!!!!!! (mengalahakan monash university, ui, itb, dll). Ada masa di mana kia hanya bisa menyerap di mana suatu saat kita memuai. Indonesia juga superior, Indonesia juga dominan kalau siap. Tidak ada yang lebih hebat dalam hal kekayaan, warna kulit, ras, semua itu karena mereka siap.
(oleh adibah)
- Bagaimana memillih rekan untuk lomba?
Jawaban: kebetulan saya menang pas individu. Saat berkelompok hanya mendapat juara 2,3. Saat memilih rekan harus melibatkan rasa (apa yang membuat kami ingin bertemu lagi dan lagi:D). Akhirnya saya belajar bahwa memilih rekan bukan karena pintar. Karena saya pernah memilih rekan seorang cewek cantik dari HI dan ternyata nyambung saat ngobrol sehingga ingin sering bertemu dan latihan. Terkadang memilih rekan bisa juga karena kesamaan nasib, interest, adanya rasa kenyamanan dan kesempurnaan wkakakak. Hasil selalu dikorelasikan dengan proses. Pilih rekan yang dapat membuat kita mencintai proses.
(oleh Lutfi)
- Bagaimana jika memilih lomba lintas disiplin ilmu?
Jawaban: Saya dari TI, tapi justru concern ke lombanya fisipol, mengikuti MUN. Saya selalu ditanya mengapa saya memilih lombanya fisipol. Mengapa? Karena apa yang saya ikuti adalah karena saya ingin belajar. Saya suka dengan diplomacy. Ada juga bidang industri dalam MUN, saya jadi bisa belajar teknik negosiasi dan politik. Tapi hal-hal tersebut terlalu panjang untuk dijelaskan kepada orang lain sehinga kita tidak usah terlalu peduli terhadapa anggapan orang lain kepada kita. Saya pernah dianggap tidak capable saat mencalonkan diri menjadi ketua ukmf MUN tapi saya juga seakan-akan dianggap sebagai anomali di teknik. Saya ingin menjadi mapres adalah agar suara saya didengar, bukan karena untuk mengejar medali. Ikuti lomba yang fasenya lebih cepat.
Kesimpulan: dalam brainstorming ide, kita tidak bisa memenangkan ide kita sendiri tapi bagaimana kita bernegosiasi dengan orang lain dan menghargai pendapatnya.
Kabinet Orbit Kreativitas
UKM Gama Cendekia
Jl. Denta N58, Yogyakarta
No.Telp +62 853 4065 0715
Email : gamacendekiaugm@gmail.com
Website : gc.ukm.ugm.ac.id
SESI II
Silva Meliana
Fakultas Kedokteran Gigi
“Menulis Ilmiah Untuk Ajang Kompetisi”
Semua orang lahir tanpa bakat menulis, sehinggga kita sekolah untuk belajar. Maka apa konklusinya? Menulis adalah hal yang bisa dipelajari, harus banyak latihan. Dengan tulisan, maka artinya kita berbicara kepada dunia. Menulis lebih abadi daripada diri kita sendiri. Ada 25.000 publikasi di Indonesia pada tahun 2015, sedangkan di Malaysia, Singapore lebih banyak.
Empat hal yang harus dipastikan, yaitu:
- Masalah itu harus benar-benar masalah. Pastikan tulisan ilmiah benar-benar berangkat dari sebuah masalah. Misalnya dalam meneliti ketumbar kita memerlukan metode eskperimen, sedangkan untuk mengetahui persepsi masyarakat kita bisa menggunakan metode wawancara atau meyebarkan kuisioner.
- Telitilah sesuatu karena kita suka.
- Beberapa alur yang akan dilakukan oleh juri dalam proses seleksi; seleksi judul (representasi seluruh makalah), abstrak, kesimpulan/metode. Kemudian baru membaca secara keseluruhan. Seleksi judul; membuat orang penasaran, ingin tahu dan menjadi representasi dari isi makalah. Setiap paragraf minimal dua kalimat. Gunakan bahasa yang ringan. Untuk metode, orang lebih suka diagram dan dapat membuat orang paham dengan isi selanjutnya.
- Simple and powerful dibutuhkan.
Selain itu, kunci kemenangan lomba adalah melihat instansi penyelenggara.
Pertanyaan:
(Oleh Indah, FTP)
- Bagaimana cara mencari data yang relevan?
Jawaban: cara paling mudah mencari dari jurnal yang disediakan ugm atau mencari penelitian yang berkaitan dengan penelitian kita sehingga kita bisa melihat daftar pustakanya. Untuk mencari daftar pustaka bisa juga melalui mendeley.
(Oleh Jeffry)
- Bagaimana tips megurangi minder dalam kemampuan bahasa inggris?
Jawaban: kita harus percaya diri. Kita sama orang luar adalah sama. Kita sama-sama memiliki bahasa ibu kita masing-masing. Cari tim yang bisa bahasa inggris heheheeh. Ketika kita tidak bisa dalam aspek tertentu, kita harus mencari partner yang bisa berkolaborasi.
(oleh Sapnah)
- Bagaimana memunculkan ide dan mendapat inspirasi untuk membuat inovasi?
Jawaban: caranya adalah menyadari peran diri kita seperti apa. Misalnya di kehidupan terdekat kita, saya pernah mengabdi di desa sebagai asisten dan saya harus menyenteri gigi dalam waktu yang lama dan beberapa kali. Sehingga saya berpikir mengapa tidak ada alat yang sekaligus ada lampu.
(Oleh Ulil)
- Bagaimana terkait pendanaan untuk lomba/exchange ke luar negeri?
Jawaban: buka laman OIA ugm, yang biasanya di ranking ipk, toefl, surat aktif organisasi. UGM akan lebih berfokus pada lomba internasional meskipun tidak melupakan tingkat nasional. Ada sosialisasi bahwa akan ada pendanaan dari ditmawa yang bisa diupload melalui simaster.