Categories
CORETAN CENDEKIA

EDUCOPOLIS, KARBON NEGATIF KAMPUS

carbon 5

Menurut IPCC (Intergovernmental on Panel Climate Change), suhu global bumi rata-ratameningkat dengan laju 0.3 derajat celcius per dasawarsa. Namun, IPCC memprediksikan pada tahun 2030-2050diperkirakan suhu gobal rata-rata naik 1,5 – 4,5 derajat celcius(Fadliah, 2013). Meningkatnya suhu global yang cukup ekstrim berpengaruh besar bagi kehidupan di bumi ini.

Meningkatnya suhu permukaan bumi yang diakibatkan oleh menumpuknya gas-gas yang menimbulkan efek rumah kaca di lapisan atmosfir bumi disebut dengan pemanasan global atau global warming. Penyebab utama pemanasan global berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yang melepaskan karbondioksida dan gas buangan lain ke atmosfer. Gas-gas tersebut akan berfungsi sebagai rumah kaca yang nantinya menahan panas matahari untuk keluar angkasa.

Indonesia sendiri menempati posisi ketiga sebagai negara terbesar pengahasil gas rumah kaca di dunia setelah USA dan China. Hal ini sangat wajar jika dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 253 juta jiwa pada tahun 2014 dan menduduki posisi keempat sebagai penduduk terbanyak di dunia. Banyaknya penduduk itu juga didukung dengan kepemilikan kendaraan bermotor yang mencapai 71,08% dari jumlah rumah tangga pada tahun 2013.

Selain itu, berdasarkan data BPS pada tahun 2013 menujukkan 104.118.969 kendaraan bermotor berlalu-lalang di Indonesia. Jumlah itu meningkat 11,51% dalam 4 tahun terakhir. Jumlah kendaraan bermotor tersebut belum dijumlahkan dengan jumlah transportasi umum seperti kereta api, pesawat, dan transportasi lain yang juga menggunakan bahan bakar fosil sebagai bahan bakar utamanya.

Berbagai solusi dan tindakan telah ditawarkan banyak pihak dalam rangka mengurangi dan mencegah dampak negatif dari adanya pemanasan global. Salah satunya adalah dengan karbon negatif yang sering didefinisikan sebagai segala aktifitas untuk mengurangi kadar gas karbondioksida dalam atmosfer. Upaya menggalakkan karbon negatif ini penting karena 60% lebih dari total gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global merupakan gas CO2.

Karbon negatif merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh individu atau kelompok secara massal, seperti menggunakansepeda atau transportasi umum dalam mengakses suatu tempat. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengurangi emisi bahan bakar fosil. Beberapa program dan gerakan juga mulai dicanangkan instansi-instansi untuk menunjukkan kepedulian lingkungannya seperti kegiatan penanaman pohon secara massal.

Educopolis, sebuah konsep yang diusung salah satu universitas di Indonesia yang mengamanatkan sebuah lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran dalam konteks pengembangan kolaborasi multidisiplin dan tanggap terhadap isu ekologis.Educopolis berasal dari bahasa Yunani yaitu “educo” yang berarti pendidikan dan “polis” yang berarti kota. Kedua kata tersebut jika disatukan dapat dimaknai dengan “kota pendidikan”. Tujuan dari konsep yang telah dilaksanakan di beberapa universitas dunia ini adalah menciptakan sebuah kampus yang mampu mnyediakan barang dan kebutuhan warga kampus yang ada dalam zona dan ruang kampus itu sendiri. Sehingga, mahasiswa tidak perlu repot-repot pergi jauh untuk mendapatkan apa yang diperlukan mulai dari pelayanan hunian, makanan, kreasi, kesehatan, dan lainnya.

Dari sisi lingkungan, penerapan konsep educopolis ini menimbulkan dampak positif. Berbagai kebijakan dan pembangunan dilaksanakan untuk mewujudkan konsep ini. Salah satu kebijakan yang dilakukan adalah pembatasan kendaraan bermotor masuk kampus guna pengurangan polusi dan emisi gas buang kendaraan bermotor. Selain itu, terdapat juga pengembangan pedestrian street dan sistem transportasi kampus yang dimulai dengan pengadaan sepeda kampus. Guna mendukung kebijakan tersebut, dibangun juga kantong-kantong parkir di luar kampus dengan tujuan menampung kendaraan warga ekstra kampus.

Kebijakan yang diambil tak hanya dalam bidang transportasi. Penanaman pohon, pembangunan beberapa taman di kampus, serta pembangunan asrama di dekat kampus juga merupakan sebuah langkah dalam rangka mewujudkan konsep educopolis.

Konsep educopolis ini mendukung upaya karbon negatif. Jika konsep tersebut dapat menjadi sebuah gerakan massal yang pelaksanaannya tidak hanya karena kepatuhan terhadap peraturan semata tetapi juga merupakan wujud kesadaran dan kerelaan, konsep educopolis ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi dalam pencegahan dampak pemanasan global yang lebih meluas.

Oleh : Wahyuningtyas Puspitasari, PSDM

Referensi

Fadliah.2013. Pemanasan Global, FaktorPenyebab, Dampak dan Solusi.

Afiuddin , Ahmad Erlan. 2013. Analysis Of Capability Algae For Absorbing. Carbondioxide (CO2).Surabaya: ITS.

BPS. 2013. Statistik Transportasi. Jakarta.

http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara-dengan-penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar, diakses pada tanggal 8 April 2014.

www.bps.go.id, diakses pada tanggal 8 April 2014.

https://maxbhirawaar.wordpress.com/, diakses pada tanggal 10 April 2014.

One reply on “EDUCOPOLIS, KARBON NEGATIF KAMPUS”

Leave a Reply

Your email address will not be published.