Categories
PRESS RELEASE

DIKLATNAS ILP2MI – Wujudkan Lembaga Nasional yang Visioner

Makassar, 9-11 Maret 2015

Pada pertengahan bulan Maret ini, UKM Interdisipliner Gama Cendekia diundang dalam acara Pendidikan dan Pelatihan Nasional Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia (DIKLATNAS ILP2MI) pada Senin-Rabu, 9-11 Maret 2015 di Universitas Muhammadiyah Makassar. Acara ini terselenggara dari hasil integrasi 3 universitas sebagai panitia pelaksananya, yaitu LKIM-PENA Universitas Muhammadiyah Makassar, LPM-Penalaran Universitas Negeri Makassar dan UKM KPI Universitas Hasanuddin. Tema yang diusung dalam diklatnas kali ini adalah “Revitalisasi Nilai-Nilai ILP2MI dalam Mewujudkan Lembaga Visioner”. Rangkaian kegiatan Diklatnas meliputi Lomba Karya Tulis Nasional (LKTN), talkshow ILP2MI, pematerian diklat, diskusi masalah ILP2MI beserta solusinya, malam inaugurasi, dan fieldtrip.

UKM GC tercinta kita, mengirimkan dua delegasinya, yaitu Tika Amani Faizah (Kepala Departemen Humas dan Jaringan) dan Santi Wilujeng (Bendahara Umum). Kedua delegasi tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pada Senin, 9 Maret 2015 pukul 19.00 WITA. Sesampainya di Makassar, seluruh peserta diklatnas dan LKTN yang terdiri dari berbagai universitas di Indonesia menginap di rusunawa Unismuh Makassar. Malam harinya, kedua delegasi mengikuti talkshow mengenai sejarah singkat, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, serta keanggotaan ILP2MI yang diisi oleh beberapa pendiri ILP2MI yaitu Andi Irhamsyah, M.Si., Erwin Saputra S.Pd., dan Nasrul Haq Syarif. S.Sos., M.Pa. sampai pukul 24.00.

Hari kedua, Selasa 10 Maret 2015, merupakan inti acara Diklatnas. Pematerian pertama dimulai pada pukul 8.30 diisi oleh Wakil Walikota Makassar Bapak Syamsu Rizal Mi, S.Sos., M.Si yang memaparkan tentang materi kepemimpinan. Beliau memaparkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan transformasi diri, yaitu dapat menempatkan diri sesuai dengan kondisi dengan ikhlas dan tanpa beban sehingga pemimpin dapat menjadi role model serta dekat dan tak ada jarak dengan orang-orang yang dipimpinnya. Pematerian kedua diisi oleh Guru Besar UNM, Prof. Dr. Haedar Akib, M.Si. tentang manajemen organisasi nasional.

ILP2M -1Bapak Wakil Walikota Makassar saat memberi pematerian kepemimpinan (Arsip Gama Cendekia)

Acara selanjutnya adalah diskusi ILP2MI. Peserta diberi tugas untuk mendiskusikan apa saja masalah-masalah yang dihadapi ILP2MI beserta solusi untuk menyelesaikannya bersama anggota kelompoknya masing-masing kemudian mempresentasikannya di hadapan seluruh peserta. Beberapa masalah dan solusi yang dikemukaakan oleh keenam kelompok antara lain:

  1. Minimnya transfer value terkait ILP2MI
    Minimnya transfer value dari kepengurusan masing-masing UKM kepada juniornya menjadi kendala ketidakahuan anggota-anggota UKM terhadap ILP2MI, misalnya: ILP2MI itu apa sih? UKM kami termasuk regional berapa? Siapa koordiantor regional kami? Apa saja kegiatan-kegiatan ILP2MI? Apakah kegiatan-kegiatan ini bermanfaat?

    Solusi yang ditawarkan:

    • Anggota senior mengenalkan apa itu ILP2MI saat awal kepengurusan serta menyisipkan nilai-nilai ILP2MI.
    • Mengaktifkan kembali website ILP2MI dan mencantumkan visi & misi, struktur, anggota, program kerja, serta press release kegiatan. Dengan mencantumkan hal-hal tersebut, otomatis memudahkan transfer value anggota senior kepada anggota junior terkait apa itu ILP2MI dan kegiatan-kegiatannya. Apabila ada miss antara pengurus lama kepada pengurus baru masing-masing UKM terkait penjelasan apa itu ILP2MI, maka pengurus baru dapat mencari tahu dengan mudah apa itu ILP2MI melalui internet.
    • Membuat e-book tentang sejarah ILP2MI. Namun e-book dirasa kurang efektif. Oleh sebab itu diusulkan sejarah ILP2MI dalam bentuk video supaya lebih menarik.
  2. Minimnya publikasi kegiatan: website yang tidak aktif, kurang aktifnya akun media social misalnya twitter dan facebook.

    Minimnya publikasi kegiatan selain menghambat pengenalan ILP2MI kepada anggota muda setiap UKM juga menghambat eksistensi ILP2MI. terlebih lagi ILP2MI adalah organisasi nasional.

    Solusi yang ditawarkan:

    Mengaktifkan website dan mengupdate kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan serta mempubliskasikan hasil kegiatan dengan press release. Selain itu, juga mengupdate isu-isu nasional melalui media sosial misalnya twitter atau facebook.

  3. Legalitas Dikti
    1. Solusi yang ditawarkan: UKM anggota ILP2MI regional 2 membantu dalam pengurusan surat karena regional mereka dekat dengan kantor DIKTI
  4. Dana Solusi yang ditawarkan adalah ILP2MI bermitra dengan LIPI atau lembaga lain.
  5. Kurangnya komunikasi dan koordinasi wilayah/regionalSolusi yang ditawarkan:
    1. Setelah mengikuti agenda nasional, misalnya kongres atau diklatnas, mengadakan follow up atau meet up dengan anggota sesama regional untuk sharing/membahas proker ke depan.
    2. Mengikuti proyek besar kemudian proyek tersebut dilombakan antar regional, regional mana yang paling baik kinerja dan kerjasamanya. Dengan demikian masing2 regional berlomba-lomba untuk berkompetisi dan bersinergi
  6. Hilangnya anggota karena merasa mengikuti ILP2MI kurang ada manfaatnyaSolusi yang ditawarkan:Mencantumkan logo ILP2MI dalam poster kompetisi LKTN yang diadakan oleh UKM-UKM anggota ILP2MI. dengan konsekuensi anggota UKM-UKM lain yang termasuk dalam keanggotaan ILP2MI membantu dalam publikasi poster dan jika bisa diusahakan untuk mengikuti lombanya.
        ILP2M -2
Diskusi kelompok terkait masalah dan solusi untuk ILP2MI (Arsip Gama Cendekia)

Kemudian, acara dilanjutkan dengan perkenalan singkat company profile dari setiap UKM yang dipaparkan oleh perwakilan delegasi. Malam harinya acara resmi ditutup oleh Rektor Unismuh Makassar, Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. Selanjutnya diumumkan pemenang LKTN dan penyerahan plakat/kenang-kenangan diklatnas untuk semua perwakilan UKM yang hadir. Juara pertama diraih oleh tim dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, juara kedua oleh tim dari UNY, dan juara ketiga diraih oleh tim dari UNM. Penyerahan piala dilakukan oleh rektor Unismuh.

ILP2M -3Pemenang LKTN (Arsip Panitia Diklatnas)

Pada malam puncaknya ada persembahan tarian adat Sulawesi Selatan, yaitu tarian 4 etnis. Tarian ini menceritakan tentang keindahan dari perbedaan 4 etnis besar dari Sulawesi Selatan yaitu etnis Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar. Setelah itu, juga ada penampilan musikalisasi puisi yang dilanjutkan dengan penampilan dari masing-masing regional anggota ILP2MI. Pada kesempatan ini, Regional III menampilkan nyanyian lagu daerah gundul-gundul pacul dan gambang suling. Pada kesempatan terahkir, acara ditutup dengan foto bersama seluruh peserta dan panitia.

ILP2M -4

Peserta Diklatnas pada acara penutupan (Dokumen LPM Penalaran UNM)

 

Hari terakhir di Kota Makassar, delegasi Gama Cendekia berjalan-jalan ke UNM, UNHAS, Pantai Lossari, dan Pusat oleh-oleh khas Makassar. Sungguh menarik, di UNM para delegasi diberi kesempatan untuk melihat gedung 17 lantai dengan arsitektur ikon khas Makassar, yaitu kapal Pinisi. Di UNHAS merupakan kampus yang sejuk dan rindang di tengah panasnya kota Makassar yang membuat nyaman para delegasi. Selain itu, para delegasi juga diberi kesempatan untuk mengunjungi Pantai Losari yang merupakan magnet pariwisata dari daerah ini.

ILP2M -5

 Fieldtrip di Pantai Losari (Arsip Gama Cendekia)

TAF & SW

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.